Pages

Subscribe:

Labels

Translate

Saturday, October 20, 2012

panel pada ociloscope


PANEL PADA OCILOSCOPE
LAMPU POWER                                : BERFUNGSI UNTUK MENGETAHUI AKTIF/TIDAKNYA SEBUAH OCILOSCOPE.
POWER ON                         : BERFUNGSI UNTUK MENGAKTIFKAN OCILOSCOPE.
POWER OFF                       : BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN SEBUAH OCILOSCOPE.
INTEN                                   : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR TERANG/GELAPNYA GARIS FREKUENSI.
FOCUS                                  : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KETAJAMAN GARIS FREKUENSI.
TRACE ROTATION            : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR POSISI MIRING GARIS FEKUENSI.
CAL 2V P-P                          : BERFUNGSI UNTUK MENGKALIBRASI ALAT OCILOSCOPE.

VERTICAL
POSITION PULL CHOP    : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR NAIK TURUNYA GARIS FREKUENSI.
VERT MODE                        : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR CHANEL YANGG AKAN DI PAKAI.
VOLTS / DIV                        : BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN SKALA VERTICAL TEGANGAN .
AC-GND-DC                        : - AC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN BOLAK BALIK.
                                                : - DC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN SEARAH.
                                                : - GND BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN GELOMBANG.
CH 1                                       : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 1.
CH 2                                       : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 2.

HORIZONTAL
POSITION                            : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR LETAK GARIS FREKUENSI.
PULL.SWP.VAR                 : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KERAPATAN GELOMBANG.
PULL X 10MAG                  : BERFUNGSI UNTUK MEMPER BESAR GELOMBANG 10 X LIPAT.
TIME / DIV                          : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR SKALA FREKUENSI DALAM SATU KOTAK.
TRIGER LEVEL                     : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR AGAR FREKUENSI TEPAT TERBACA.


PANEL PADA OCILOSCOPE
LAMPU POWER                                : BERFUNGSI UNTUK MENGETAHUI AKTIF/TIDAKNYA SEBUAH OCILOSCOPE.
POWER ON                         : BERFUNGSI UNTUK MENGAKTIFKAN OCILOSCOPE.
POWER OFF                       : BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN SEBUAH OCILOSCOPE.
INTENSITY                           : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR TERANG/GELAPNYA GARIS FREKUENSI.
FOCUS                                  : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KETAJAMAN GARIS FREKUENSI.
TRACE ROTATION            : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KEMIRINGAN GARIS FEKUENSI.
CAL                                        : BERFUNGSI UNTUK MENGKALIBRASI ALAT OCILOSCOPE.
VERTICAL BLOCK
POSITION                            : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR NAIK TURUNYA GARIS FREKUENSI.
V.MODE                               : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR CHANEL YANGG AKAN DI PAKAI.
INPUT CH 1                         : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 1.
INPUT CH 2                         : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 2.
ALT                                         : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN BERGANTIAN CH 1 DAN CH 2.
CHOP                                    : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN POTONGAN CH 1 DAN CH 2.
ADD                                       : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN PENJUMLAHAN CH 1 DAN CH 2.
COUPLING                          : BERFUNGSI UNTUK MEMILIH SESUAI DENGAN CHANEL YANG DI GUNAKAN.
SOURCE                               : BERFUNGSI UNTUK SEBAGAI SUMBER PENGUKURAN BISA DARI CH1 ATAU CH2
SLOPE                                   : BERFUNGSI UNTUK SEBAGAI POSISI NORMAL GUNAKAN YANG + UNTUK   KEBALIKAN GUNAKAN YANG –.
AC-GND-DC                        : - AC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN BOLAK BALIK.
                                                : - DC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN SEARAH.
                                                : - GND BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN GELOMBANG.
VOLT / DIV                          : BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN SKALA VERTICAL TEGANGAN.


HORIZONTAL BLOCK
POSITION                            : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR LETAK GARIS FREKUENSI.
PULL.SWP.VAR                 : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KERAPATAN GELOMBANG.
PULL X 10MAG                  : BERFUNGSI UNTUK MEMPER BESAR GELOMBANG 10 X LIPAT.
TIME / DIV                          : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR SKALA FREKUENSI DALAM SATU KOTAK.
TRIGER LEVEL                     : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR AGAR FREKUENSI TEPAT TERBACA.
KABEL BNC/PROBE          : BERFUNGSI UNTUK MEMASUKAN Y DAN PEMANDU BAGIAN UJUNG DENGAN SUSUNAN TEKAN PUTAR.





Oscilloscope adalah alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk gelombang dari tegangan, harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus.
Dengan Oscilloscope dapat dilihat bentuk gelombang sinyal audio dan video, bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik yang berasal dari generator pembangkit tenaga listrik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai.

Fungsi tombol kontrol pada panel CRO
(1) P OSITION control. Putaran tombol akan mengatur posisi vertical dari berkas.
(2) INPUT Jack : vertical input jack
(3) AC GND DC Switch Pada posisi AC komponen DC dari signal ditahan oleh kapasitor. Pada posisi GND (ground),terminal input terbuka dan input amplifier internal disambung ke ground. Pada posisi DC terminal input disambung langsung ke amplifier dan semua komponen signal input dikuatkan.
(4) VOLT / DIV Switch. Skala bertingkat dalam Volt per div dari layar CRT. Dapat dipilih dalam 11 range dari 0,01 V / div sampai 20 V / div.
(5) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan (CAL).
(6) LED Pilot lamp. Lampu ini akan menyala kalau power switch ON.
(7) POWER ON/ INTENSITY control. Mengatur kecerahan berkas gambar Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan daya listrik ke CRO dengan memutar tombol ke arah kiri maksimum.
(8) FOCUS Control. Pengontrolan fokus berkas untuk memperoleh bentuk gelombang yang optimum kecerahannya.
(9) SOURCE switch. Dua posisi switch untuk memilih sumber trigger untuk sweep (INT atau EXT).
(10) EXT TRIG Jack. External sync jack. Untuk sikronisasi eksternal diperlukan tegangan lebih dari 1 Vp-p, dengan SOURCE switch pada posisi EXT.
(11) SYNC Switch. Saklar pemisah sinkronisasi. Akan mengambil komponen signal sync dalam signal video, dan diaplikasikan pada rangkaian sync untuk menyempurnakan sinkronisasi signal video yang
ditampilkan. NORM ± : Untuk menampilkan bentuk gelombang pada umumnya. Pada posisi ini rangkaian TV sync separator tidak tersambung. Pada polaritas “+”, sweep dipengaruhi oleh slope “+”, sedangkan pada polaritas “-“, sweep dipengaruhi oleh slope “-“. TV ± : Dipakai untuk menampakkan bentuk-bentuk
gelombang signal video TV yang disinkronkan dengan signal sync.
(12) LEVEL Control. Triggering level / PULL AUTO akan mengatur phase sync untuk menentukan titik awal
sweep pada slope dari signal trigger.




(13) POSITION control. Putaran pengatur posisi horizontal dari berkas gambar. PULL 5X MAG Switch,
Push-pull switch memilih pembesaran 5X bila ditarik keluar (PULLED-OUT) dan normal bila ditekan kembali (PUSHED-IN).
(14) SWEEP TIME / DIV Switch. Selector time sweep horizontal. Saklar pemilih sweep timw dari 1 s sampai
0,5 s dalam 18 langkah. Operasi EXT H dimungkinkan dengan memutar knob ke arah kanan penuh. Bila saklar variable diputar arah kanan penuh, pembacaan harga time sweep sudah terkalibrasi.
(15) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada
putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan
(CAL).
(16) HOR INPUT Jack. Bila dipakai input horizontal dari luar.
(17) CAL 1 Vp-p Jack. Jack untuk tegangan kalibrasi. Kalibrasi tegangan adalah 1 Vp-p dari gelombang kotak dengan sumber daya tersinkronisasi. Terminal CAL 1Vpp juga dipakai untuk memeriksa kondisi vertical gain
atau untuk mengatur karakteristik gelombang kotak dari probe.
(18) TRACE Rotation. Dipakai untuk menghilangkan kemiringan berkas garis lurus horizontal.
(19) Z – AXIS INPUT Jack.. Jack intensitas modulasi intensitas dimodulasi pada tegangan5 Vp-p atau lebih
rendah.
(20) Power connector. Untuk menghubungkan AC power cord.
(21) AC Voltage Selector. CRO ini dapat bekerja pada tegangan 100V, 120V, 220V dan 240V.Pemilihan posisi
tegangan tersebut dengan AC Voltage Selector.
(22) Fuse holder. Untuk tegangan operasi 100 ~ 120 V dipakai 0,7 ampere. Untuk tegangan operasi 220 ~
240V dipakai fuse 0,3 ampere.
(23) Cord reel. Dipakai untuk melingkarkan power cord cable pada saat CRO disimpan. Juga berfungsi sebagai
penyangga kalau CRO dipakai pada posisi berdiri tegak.

Oscilloscope dilengkapi dengan kabel penyidik (probe) seperti yang terlihat pada gambar

OSILOSKOP (L4)


OSILOSKOP (L4)


I.  Tujuan Percobaan
            Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1.   Menerangkan bagian-bagian dan fungsi osiloskop, serta mengetahui prinsip kerjanya.
2.   Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan DC dan AC (frekeuensi/periode, amplitudo dan tergangan puncak-ke-puncak /Vpp)
3.   Menggambar lissajous

II.  Dasar Teori

            Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar. Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT).

TR.1    Jelaskan bagaimana prinsip kerja dari tabung sinar katoda sampai bisa terbentuk pola gelombang pada layar osiloskop!
TR.2    Tulis dan lukiskan persamaan gelombang sinus yang merambat dalam arah sumbu-x positif dan jelaskan masing-masing symbol yang dipakai!
TR.3    Jelaskan arti istilah-istilah berikut :
a.         amplitudo gelombang
b.        frekuensi gelombang
c.         periode gelombang
d.        fasa dan beda fasa
e.         Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Pengukuran tegangan menggunakan multimeter, maka tampilan nilai tegangan pada multimeter dapat dianggap menunjukkan nilai tegangan yang sebenarnya. Tapi tidak halnya untuk sumber tegangan AC. Karena seperti di ketahui bahwa tegangan AC merupakan tegangan dengan fungsi dari waktu.. Oleh karena itu dikenal istilah tegangan maksimum dan tegangan efektif yang dirangkai dengan persamaan :





TR.4     Apakah yang dimaksud dengan tegangan maksimum, tegangan effektif dan tegangan puncak ke puncak.?


            Untuk menghitung beda fase dari dua sinyal gelombang dapat di lakukan dengan mensuperposisikan dua sinyal gelombang tersebut. Pada osiloskop dapat dilakukan dengan membuat gaelombang lissajous. Dari lissajous yang terbentuk dapat di hitung beda fase  sebagai berikut :

 

TR.5    Jelaskan bagaimana bisa terbentuk gelombang lissajous !

III. Metode Percobaan

A. Alat yang Digunakan

1.   Osiloskop GOS 622G.
2.   Function Generator FG-350.
3.   Kabel penghubung
4.   Multimeter
5.   Seperangkat battery sebagai sumber arus DC
6.   Kertas grafik (Bawa sendiri )

B.   Prosdur Percobaan

1.      Mempelajari bagian-bagian osiloskop dan fungsinya.
Secara rinci panel dan modus osiloskop terdiri dari :
a.   layar display
b.   tombol ON-OFF
c.   pengatur intensitas
d.   pengatur focus
e.   Sumber tegangan 2 Vp-p
f.     Pemilih kecepatan horisontal
g.   Penggeser gambar arah horizontal
h.   Input Chanel-1
i.     Pengatur nilai skala vertical Chanel-1
j.     Penggeser arah gambar vertical Chanel-1
k.   Input Channel-2
l.     Pengatur nilai skala vertical Chanel-1
m. Penggeser gambar vertical Chanel-1
n.   Pemilih channel dan modus kerja osiloskop
o.   Tombol AUTO harus selalu dalam keadaan tertekan
p.   Pengatur TRIGGER harus selalu terputar habis ke kiri.

TP.1     Mintalah pada assisten untuk menunjukan tiap bagian beserta fungsinya!

Sebelum melakukan pengukuran lakukanlah langkah-langkah kerja sebagai berikut :
                     i.      Hubungkan osiloskop dengan sumber arus PLN
                   ii.      Hidupkan osiloskop dengan saklar POWER yang ditandai dengan menyalanya lampu indicator
                  iii.      Pilih LINE pada mode SOURCE, atur POSITION baik VERTIKAL maupun HORISONTAL, atur FOCUS dan INTENSITAS untuk mendapatkan gambar yang jelas.
                 iv.      Lakukan kalibrasi untuk memastikan bahwa osiloskop tersebut masih layak pakai.

2. Mengukur tegangan arus searah (DC)

TP.2     Ukurlah terlebih dulu dengan multimeter, batterey tunggal, terhubung seri dan terhubung parallel!
TP.3     Lakukan langkah-langkah berikut untuk mengukur tegangan batterey dengan menggunakan osiloskop.
                     i.      Pilih mode SOURCE pada LINE
                   ii.      Pilh mode COUPLING pada DC
                  iii.      Pilih DC pada tombol AC-DC
                 iv.      Siapkan batterey yang akan di ukur
                   v.      Dengan kabel penghubung, hubungkan battery dengan CH-2
                 vi.      Hal yang perlu diperhatiakn sebelum mengukur adalah, letakkan nilai 0 di layar sebaik mungkin.
                vii.      Variasikan VOLTS/DIV pada angka 1, 1.5, 2
              viii.      Catat semua hasil pengukuran yang anda dapatkan

3. Mengukur tegangan AC
TP.4     Lakukan langkah-langkah sebagai berikut untuk mengukur tegangan AC !
                              i.          Pilih mode SOURCE pada LINE
                            ii.          Pilih mode COUPLING pada AC
                           iii.          Pilh AC pada tombol AC-DC
                          iv.          Hubungkan CH-2 dengan output pada Function Generator
                            v.          Pilih bentuk grafik sinusoidal pada waveform Function Generator
                          vi.          Mintalah persetujuan assisten sebelum anda menghidupkan function generator
a. Untuk mendapatkan bentuk gelombang yang mudah di analisa aturlah frekuensi gelombang dengan mode frekuensi yang ada di function generator
                     b. Hitung Vmaks, Veff, dan Vp-p serta frekuensi dan periodenya.    Variasikan VOLTS/DIV pada angka 1, 1.5, 2 dan TIME/DIV pada angka 1, 1.5, 2
                      vii.            Catat semua hasil yang anda dapatkan.

4. Menggambar Lissajous dan menghitung beda fase

TP. 5    Lakukan langkah seperti pada pengukuran tegangan AC hanya saja tekan kembali tombol X-Y. Atur frekuensi yang didapatkan, sehingga di dapat gambar lissajous yang paling baik dan mudah di analisa. Gambar gelombang lissajous yang anda dapatkan pada kertas grafik yang anda bawa, analisa untuk mendapatkan beda fase.

IV. Pustaka.

Sears, Zemansky : Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet, Bina Cipta, Bandung, 1992