PANEL PADA OCILOSCOPE
LAMPU POWER : BERFUNGSI UNTUK MENGETAHUI AKTIF/TIDAKNYA SEBUAH OCILOSCOPE.
POWER ON : BERFUNGSI UNTUK MENGAKTIFKAN OCILOSCOPE.
POWER OFF : BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN SEBUAH OCILOSCOPE.
INTEN : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR TERANG/GELAPNYA GARIS FREKUENSI.
FOCUS : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KETAJAMAN GARIS FREKUENSI.
TRACE ROTATION : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR POSISI MIRING GARIS FEKUENSI.
CAL 2V P-P : BERFUNGSI UNTUK MENGKALIBRASI ALAT OCILOSCOPE.
VERTICAL
POSITION PULL CHOP : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR NAIK TURUNYA GARIS FREKUENSI.
VERT MODE : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR CHANEL YANGG AKAN DI PAKAI.
VOLTS / DIV : BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN SKALA VERTICAL TEGANGAN .
AC-GND-DC : - AC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN BOLAK BALIK.
: - DC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN SEARAH.
: - GND BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN GELOMBANG.
CH 1 : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 1.
CH 2 : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 2.
HORIZONTAL
POSITION : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR LETAK GARIS FREKUENSI.
PULL.SWP.VAR : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KERAPATAN GELOMBANG.
PULL X 10MAG : BERFUNGSI UNTUK MEMPER BESAR GELOMBANG 10 X LIPAT.
TIME / DIV : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR SKALA FREKUENSI DALAM SATU KOTAK.
TRIGER LEVEL : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR AGAR FREKUENSI TEPAT TERBACA.
PANEL PADA OCILOSCOPE
LAMPU POWER : BERFUNGSI UNTUK MENGETAHUI AKTIF/TIDAKNYA SEBUAH OCILOSCOPE.
POWER ON : BERFUNGSI UNTUK MENGAKTIFKAN OCILOSCOPE.
POWER OFF : BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN SEBUAH OCILOSCOPE.
INTENSITY : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR TERANG/GELAPNYA GARIS FREKUENSI.
FOCUS : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KETAJAMAN GARIS FREKUENSI.
TRACE ROTATION : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KEMIRINGAN GARIS FEKUENSI.
CAL : BERFUNGSI UNTUK MENGKALIBRASI ALAT OCILOSCOPE.
VERTICAL BLOCK
POSITION : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR NAIK TURUNYA GARIS FREKUENSI.
V.MODE : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR CHANEL YANGG AKAN DI PAKAI.
INPUT CH 1 : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 1.
INPUT CH 2 : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN INPUT CHANEL 2.
ALT : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN BERGANTIAN CH 1 DAN CH 2.
CHOP : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN POTONGAN CH 1 DAN CH 2.
ADD : BERFUNGSI UNTUK MENGUNAKAN PENJUMLAHAN CH 1 DAN CH 2.
COUPLING : BERFUNGSI UNTUK MEMILIH SESUAI DENGAN CHANEL YANG DI GUNAKAN.
SOURCE : BERFUNGSI UNTUK SEBAGAI SUMBER PENGUKURAN BISA DARI CH1 ATAU CH2
SLOPE : BERFUNGSI UNTUK SEBAGAI POSISI NORMAL GUNAKAN YANG + UNTUK KEBALIKAN GUNAKAN YANG –.
AC-GND-DC : - AC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN BOLAK BALIK.
: - DC BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR GELOMBANG TEGANGAN SEARAH.
: - GND BERFUNGSI UNTUK MENONAKTIFKAN GELOMBANG.
VOLT / DIV : BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN SKALA VERTICAL TEGANGAN.
HORIZONTAL BLOCK
POSITION : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR LETAK GARIS FREKUENSI.
PULL.SWP.VAR : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KERAPATAN GELOMBANG.
PULL X 10MAG : BERFUNGSI UNTUK MEMPER BESAR GELOMBANG 10 X LIPAT.
TIME / DIV : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR SKALA FREKUENSI DALAM SATU KOTAK.
TRIGER LEVEL : BERFUNGSI UNTUK MENGATUR AGAR FREKUENSI TEPAT TERBACA.
KABEL BNC/PROBE : BERFUNGSI UNTUK MEMASUKAN Y DAN PEMANDU BAGIAN UJUNG DENGAN SUSUNAN TEKAN PUTAR.
Oscilloscope adalah alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk gelombang dari tegangan, harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus.
Dengan Oscilloscope dapat dilihat bentuk gelombang sinyal audio dan video, bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik yang berasal dari generator pembangkit tenaga listrik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai.
Fungsi tombol kontrol pada panel CRO
(1) P OSITION control. Putaran tombol akan mengatur posisi vertical dari berkas.
(2) INPUT Jack : vertical input jack
(3) AC GND DC Switch Pada posisi AC komponen DC dari signal ditahan oleh kapasitor. Pada posisi GND (ground),terminal input terbuka dan input amplifier internal disambung ke ground. Pada posisi DC terminal input disambung langsung ke amplifier dan semua komponen signal input dikuatkan.
(4) VOLT / DIV Switch. Skala bertingkat dalam Volt per div dari layar CRT. Dapat dipilih dalam 11 range dari 0,01 V / div sampai 20 V / div.
(5) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan (CAL).
(6) LED Pilot lamp. Lampu ini akan menyala kalau power switch ON.
(7) POWER ON/ INTENSITY control. Mengatur kecerahan berkas gambar Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan daya listrik ke CRO dengan memutar tombol ke arah kiri maksimum.
(8) FOCUS Control. Pengontrolan fokus berkas untuk memperoleh bentuk gelombang yang optimum kecerahannya.
(9) SOURCE switch. Dua posisi switch untuk memilih sumber trigger untuk sweep (INT atau EXT).
(10) EXT TRIG Jack. External sync jack. Untuk sikronisasi eksternal diperlukan tegangan lebih dari 1 Vp-p, dengan SOURCE switch pada posisi EXT.
(11) SYNC Switch. Saklar pemisah sinkronisasi. Akan mengambil komponen signal sync dalam signal video, dan diaplikasikan pada rangkaian sync untuk menyempurnakan sinkronisasi signal video yang
ditampilkan. NORM ± : Untuk menampilkan bentuk gelombang pada umumnya. Pada posisi ini rangkaian TV sync separator tidak tersambung. Pada polaritas “+”, sweep dipengaruhi oleh slope “+”, sedangkan pada polaritas “-“, sweep dipengaruhi oleh slope “-“. TV ± : Dipakai untuk menampakkan bentuk-bentuk
gelombang signal video TV yang disinkronkan dengan signal sync.
(12) LEVEL Control. Triggering level / PULL AUTO akan mengatur phase sync untuk menentukan titik awal
sweep pada slope dari signal trigger.
(1) P OSITION control. Putaran tombol akan mengatur posisi vertical dari berkas.
(2) INPUT Jack : vertical input jack
(3) AC GND DC Switch Pada posisi AC komponen DC dari signal ditahan oleh kapasitor. Pada posisi GND (ground),terminal input terbuka dan input amplifier internal disambung ke ground. Pada posisi DC terminal input disambung langsung ke amplifier dan semua komponen signal input dikuatkan.
(4) VOLT / DIV Switch. Skala bertingkat dalam Volt per div dari layar CRT. Dapat dipilih dalam 11 range dari 0,01 V / div sampai 20 V / div.
(5) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan (CAL).
(6) LED Pilot lamp. Lampu ini akan menyala kalau power switch ON.
(7) POWER ON/ INTENSITY control. Mengatur kecerahan berkas gambar Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan daya listrik ke CRO dengan memutar tombol ke arah kiri maksimum.
(8) FOCUS Control. Pengontrolan fokus berkas untuk memperoleh bentuk gelombang yang optimum kecerahannya.
(9) SOURCE switch. Dua posisi switch untuk memilih sumber trigger untuk sweep (INT atau EXT).
(10) EXT TRIG Jack. External sync jack. Untuk sikronisasi eksternal diperlukan tegangan lebih dari 1 Vp-p, dengan SOURCE switch pada posisi EXT.
(11) SYNC Switch. Saklar pemisah sinkronisasi. Akan mengambil komponen signal sync dalam signal video, dan diaplikasikan pada rangkaian sync untuk menyempurnakan sinkronisasi signal video yang
ditampilkan. NORM ± : Untuk menampilkan bentuk gelombang pada umumnya. Pada posisi ini rangkaian TV sync separator tidak tersambung. Pada polaritas “+”, sweep dipengaruhi oleh slope “+”, sedangkan pada polaritas “-“, sweep dipengaruhi oleh slope “-“. TV ± : Dipakai untuk menampakkan bentuk-bentuk
gelombang signal video TV yang disinkronkan dengan signal sync.
(12) LEVEL Control. Triggering level / PULL AUTO akan mengatur phase sync untuk menentukan titik awal
sweep pada slope dari signal trigger.
(13) POSITION control. Putaran pengatur posisi horizontal dari berkas gambar. PULL 5X MAG Switch,
Push-pull switch memilih pembesaran 5X bila ditarik keluar (PULLED-OUT) dan normal bila ditekan kembali (PUSHED-IN).
(14) SWEEP TIME / DIV Switch. Selector time sweep horizontal. Saklar pemilih sweep timw dari 1 s sampai
0,5 s dalam 18 langkah. Operasi EXT H dimungkinkan dengan memutar knob ke arah kanan penuh. Bila saklar variable diputar arah kanan penuh, pembacaan harga time sweep sudah terkalibrasi.
(15) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical. Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada
putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi “klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan
(CAL).
(16) HOR INPUT Jack. Bila dipakai input horizontal dari luar.
(17) CAL 1 Vp-p Jack. Jack untuk tegangan kalibrasi. Kalibrasi tegangan adalah 1 Vp-p dari gelombang kotak dengan sumber daya tersinkronisasi. Terminal CAL 1Vpp juga dipakai untuk memeriksa kondisi vertical gain
atau untuk mengatur karakteristik gelombang kotak dari probe.
(18) TRACE Rotation. Dipakai untuk menghilangkan kemiringan berkas garis lurus horizontal.
(19) Z – AXIS INPUT Jack.. Jack intensitas modulasi intensitas dimodulasi pada tegangan5 Vp-p atau lebih
rendah.
(20) Power connector. Untuk menghubungkan AC power cord.
(21) AC Voltage Selector. CRO ini dapat bekerja pada tegangan 100V, 120V, 220V dan 240V.Pemilihan posisi
tegangan tersebut dengan AC Voltage Selector.
(22) Fuse holder. Untuk tegangan operasi 100 ~ 120 V dipakai 0,7 ampere. Untuk tegangan operasi 220 ~
240V dipakai fuse 0,3 ampere.
(23) Cord reel. Dipakai untuk melingkarkan power cord cable pada saat CRO disimpan. Juga berfungsi sebagai
penyangga kalau CRO dipakai pada posisi berdiri tegak.
Oscilloscope dilengkapi dengan kabel penyidik (probe) seperti yang terlihat pada gambar
0 comments:
Post a Comment